Senin, November 12, 2007

Bersyukur


"Ada masalah apa, Ma?" tanya anak laki-laki berusia tigatahun itu dengan sungguh-sungguh. Kimberly Fast baru saja menerima beberapa berita yang kurang menyenangkan. Ia merasa sedih dan anaknya merasakan hal ini pula. Setelah ragu-ragu sejenak, anaknya yang masih kecil itu berkata, "Tidak apa-apa, Ma. Engkau masih memiliki saya!" Belakangan Kimberly berkomentar, "Keyakinannya membuat saya menangis saat saya mengingat betapa beruntungnya saya. Saya memiliki keluarga yang sehat dan penuh kasih, para sahabat yang penuh perhatian dan dukungan, gereja yang berpusatkan pada Kristus,makanan, pakaian, dan sebuah rumah yang hangat. Saya tidak hanya sekadar beruntung. Jika dibandingkan dengan kebanyakan orang lain, saya cukup makmur!"

Mengapa kita terus menerus berpikir tentang apa yang tidak kita miliki, dan bukannya apa yang telah kita miliki? Apa yang menyebabkan kita membiarkan sesuatu hal seperti perjalanan yang tertunda atau penghasilan yang menurun mempengaruhi kita sedemikian dalam? Ketika seorang wanita dan suaminya kehilangan kesempatan untuk membeli sebuah rumah tertentu, saya mendengar istrinya berkomentar, "Hal itu menghancurkan seluruh hidup saya!" Apakah semua yang ada di dunia ini benar-benar sangat penting? Jika kita tergoda untuk merasa seperti itu, kita perlu mengingat bacaan Alkitab kita hari ini.

Daripada membiarkan hidup kita menderita karena kehilangan pendapatan dan kesempatan misalnya, lebih baik kita memeriksa hati kita dan memohon kepada Tuhan untuk mengajar kita bersyukur. Maka kita dapat benar-benar bersukacita dalam segala hal yang telah Dia sediakan dan merasa cukup

Tidak ada komentar:

Bagaimana Tuhan menyapa anda?

Begitu banyak kisah-kisah manusia yang sering dilupakan oleh orang. Namun, Tuhan akan selalu memegang anda setiap saat.